Bom hidrogen merupakan bom yang mempunyai tenaga dari reaksi fusi inti
– inti atom hidrogen berat yang disebut deutron. Bom ini mampu
meledak ratusan kali lebih dahsyat dari bom atom karena didahului oleh
reaksi fisi (Pembelahan) yang merangsang terjadinya reaksi fusi
(penggabungan atom – atom hidrogen). Penggabungan atom-atom Hidrogen
ini melepaskan energi yang besar sekali melebihi ledakan dinamit
sebanyak ± 50,000,000 unit atau setara dengan ± 500 bom atom. Daya
ledaknya diukur dalam megaton (juta ton) TNT. Ledakan bom ini akan
menghasilkan bola api dengan garis tengah beberapa kilometer disertai
timbulnya awan cendawan yang tinggi sekali.
Supaya bisa terjadi reaksi fusi maka inti atom ini harus berada pada
suhu yang sangat tinggi dengan berorde jutaan derjat celcius. Reaksi
fusi terjadi pada matahari yang merupakan sumber energi di bumi. Maka
pada bom hidrogen ini dipasang bom atom untuk mengawali ledakan
sehingga menimbulkan suhu yang sangat tinggi, sebab hanya ledakan fisi
U-235 atau fisi Pu-239 yang dapat mencapai suhu setinggi ini. Jika suhu
itu sudah sangat tinggi rekasi fusi akan bisa terjadi. Maka dapat
disimpulkan pada bom Hidrogen terdapat 2 bom nuklir, yaitu bom atom
terjadi melalui reaksi fisi dilanjutkan ledakan besar akibat dari
reaksi fusi. Hasil dari reaksi ini berupa gas He dan dalam reaksi di
lepaskan neutron cepat.
Apakah anda tahu bahwa cuma ada 6 negara yang bisa melakukan Reaksi
Fusi ini yaitu : Amerika, Uni Soviet (sekarang Rusia), Inggris,
Perancis, cina dan India. Amerika Serikat adalah negara yang pernah
menggunakan senjata nuklir untuk menyerang negara lain, yaitu pada
peristiwa pengeboman Hiroshima dan Nagasaki di Jepang. Uji coba senjata
nuklir pertama kali di trinity pada tahun 1945, Pemerintahan Amerika
Serikat melalui presidennya Harry S Truman pada tanggal 31 januari 1950
mengeluarkan pernyataan tentang dukungan pemerintah Amerika Serikat
dalam pengembangan bom hidrogen. Di pulau Karang Elugelab kepulauan
Pacific Marshall, Amerika Serikat meledakkan 'Ivy Mike' pada tahun
1952, ini adalah bom hidrogen yang pertama di dunia dan meledakkan bom
hidrogen “Castale Bravo†pada tahun 1954. Uni Soviet (sekarang
Rusia) juga pernah meledakkan bom hidrogen ("Joe-4") pada 1953 dan bom
Hidrogen Megaton pada 1955 ("RDS-37"). Inggris menguji bom hidrogen
pada tahun 1957, Ia bekerjasama dengan Amerika Serikat melakukan uji
senjata nuklir("Hurricane") pada tahun 1952. Prancis melakukan tes
meledakkan bom hidrogen pada tahun 1968. China menguji bom hidrogen
yang pertamanya pada tahun 1967. India melalui pemerintahannya
menyatakan negaranya telah menguji bom hidrogen namun banyak negara
yang meragukan pernyataan ini. Kemudian tahun 2005, Amerika Serikat
mendeklarasikan India sebagai negara nuklir yang bertanggung jawab.
Jika Bom Hidrogen kita bandingkan dengan Bom Atom, dimana bom atom
pernah diledakkan di kota Hirosima dan Nagasaki. Bom atom diledakkan
bisa menghancurkan kota Hirosima dan Nagasaki, Bisa kita bayangkan jika
meledakkan bom Hidrogen disuatu tempat pasti efek ledakkannya akan jauh
lebih besar dari bom atom. Dan luas daerah yang terkena imbas akibat
ledakan bom hidrogen akan jauh lebih luas dibandingkan akibat ledakan
bom atom. Sekarang ini, selain dari bom atom dan bom Hidrogen, ada bom
yang baru dikenal bernama bom kobalt. Bom ini di buat dengan
menyelubungi bom hidrogen dengan wadah yang terbuat dari kobalt biasa
yang tebal.
Mari kita renangkan bila antar negara saling bertempur dan meledakkan
bom – bom dahsyat, apa yang bakal terjadi dengan kita, Bumi serta
isinya. Amat sulit untuk kita bayangkan keadaan ini jika benar –
benar terjadi. Untuk itu, mungkinkah muncul nota kesepahaman bahwa
senjata nuklir tidak perlu lagi digunakan di waktu mendatang. Dan yang
perlu dipertanyakan sudah siapkah Indonesia dalam menghadapi segala
kemungkinan dan peluang yang akan terjadi baik ancaman keamanan dari
eksternal maupun internal serta menjaga keutuhan NKRI, karena tak ada
seorang pun yang tahu apa yang bakal terjadi kedepannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar